Minggu, 18 April 2010

Do'a -do'a dalam Al Qur'an

Do'a adalah senjata kaum muslimin, lafadz dan isi doa yang terbaik terdapat di dalam Alqur'an dan Hadits Rasulullah SAW karena yang memerintahkan do'a dan mengabulkannya hanyalah Allah SWT.
Semoga hari-hari kita tak pernah kering dari do'a. Berikut beberapa do'a dalam Al Qur'an.
Semoga bermanfaat, 'Afwan tulisan Arabnya tidak bisa diposting (gimana caranya ya? kalau ada yang bisa berbagi tentu senang sekali...)

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada Kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Q.S. Al Araf/7:23)

"Ya Tuhanku, Sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon kepada Engkau sesuatu yang aku tiada mengetahui (hakekat)nya. dan Sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaKu, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaKu, niscaya aku akan Termasuk orang-orang yang merugi." (Q.S. Hud/11:47)

Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan."
(Q.S. Nuh/71:28)

Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku.
(Q.S. Ibrahim/14:41)

"Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku Hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh,
dan Jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) Kemudian,
dan Jadikanlah aku Termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan.
Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan"
(Q.S. Asy-Syu'ara'/26-83-85, 87)

"Ya Tuhan Kami hanya kepada Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya kepada Engkaulah Kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah Kami kembali."
(Q.S. Al Mumtahanah/60:4)

"Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh".
(QS. An Naml/27:19)

"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku,
(QS. Thaha/20:25-28)

Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang'zalim,
dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir."
(Q.S. Yunus/10:85-86)

"Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)."
(QS. Al Kahfi/18:10)

"Ya Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang Paling baik."
(QS. Al-Mukminun/23:118)

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka*
(Q.S. Al-Baqarah/2:201)

Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baik Yang memberi tempat."
(Q.S. Al-Mu'minuun/23:29)

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(Q.S. Ali-Imron/3:8)

"Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)."
(Q.S. Al A'raf/7:126)

"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
(Q.S. Al-Ahqaf/46:15)

"Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."
(Q.S. Al Hasyr/59:10)

"Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(Q.S. At-Tahrim/66:8)

*) Sebaik-baik doa seorang Muslim

Jumat, 16 April 2010

Kegiata Mahasiswa Tingkat Akhir

"Allah bersama prasangka hamba-Nya"...
hadits tersebut kerap menimpaku..berkali-kali berfikir untuk melakukan sesuatu (baik hal kecil maupun hal besar), baru terlintas saja dibenaku..tiba-tiba tak berapa lama apa yang aku pikirkan menghampiri...
Salah satunya, ketika aku mulai memasuki semeseter 8 kuliah di IPB tercinta ^_^, sempat terfikir dalam benakku untuk ikut proyek-proyek dosen, selain u menambah uang saku, juga untuk mendapatkan pengalaman belajar (memulai jam terbang sebagai peneliti), tak berapa lama pikiran itu melintas...dua dosen sekaligus menawarkan aku untuk ikut bantu penelitian, yang satu dosen IPB mengajak aku untuk riset unggulan IPB yang kebetulan lokasinya di sekitar rumah kediamanku, Jasinga, tapi ternyata sampai sekarang riset itu belum jalan, sepertinya belum menemukan sponsor. Yang kedua adalah dosen UI, aku dikenalkan oleh orang tua mantan muridku di homeschooling. teman orang tua mantan muridku itu membutuhkan bantuan tenaga penerjemah (bahasa sunda, hehe) untuk riset S3nya, kebetulan respondennya kebanyakan emak emak di Kabupaten Bogor yang jarang bisa berbahasa indonesia, sementara dosen UI tersebut berasal dari Padang. Sempat aku ragu untuk menerima tawaran itu karena aku berniat fokus di penelitian S1 ku, tapi melihat kebutuhan dosen UI tersebut tak tega rasanya menolaknya, aku pun menerimanya denga harapan bisa balance dikeduanya.
Alhamdulillah, beruntung aku tak jadi menolak tawaran itu, berbagai pengalaman,ilmu, ibrah, hal-hal yang megejutkan, lucu, sebal aku temukan dalam pengalaman membantu riset S3 ini. Pengalaman berinteraksi dengan paraji (dukun anak, red. Bagi yang gak tahu) yang pernuh warna tentunya...Apa saja warna itu ?(ikuti cerita selanjutnya, ok!)
Beginilah kegiata mahasiswa tingkat akhir, karena sudah tidak ada kuliah, selain mengerjakan peneitian sendiri, juga ikut membantu penelitian orang. Alhamdulillah dengan begitu, aku gak teralu jadi pengangguran, karena ternyata sampai sekarang penelitianku masih pending...(Nunggu kapan sidang nieehhh...)

Kampung nan dekat di hati...


setelah di'garu' sebelum 'tandur'.... Maret 2010


Menghijau...idulfitri 2008

Al-Iffah dan Pemberdayaan


Al-iffaaaaaah…Gonimaaaaaaah…!!!!!
Teriakan khas penghuni Al-iffah yang sering terdengar mewarnai indahnya suasana koskosan Al-iffah. Gonimah Al-Iffah bukan harta rampasan perang, tapi harta berupa makanan milik salah satu penghuni Al-iffah yang bisa dinikmati oleh ke-56 penghuninya (kalau kebagian semua, ;-). Biasanya kalau sudah ada teriakan seperti itu, semua berkumpul mengerumuni pusat makanan tersebut layaknya semut mengerumuni gula. Ha…ha…

Bukan hanya itu yang khas di Al-iffah, yang lebih khas dari Al-Iffah adalah konsep pemberdayaan yang terbangun. Pemberdayaan atau yang lebih dikenal dengan istilah empowerment adalah share power dari low power menjadi high power. Dan kekuatan utama bagi seorang muslim adalah kekuatan iman. Bagiamana di Al Iffah ini, dibangun kekuatan iman sebagai landasan utama dalam menjalani hidup. Kekuatan iman tersebut di share diantara sesama penghuni Al-iffah melalui bahasa amal, melalui praktik keteladanan, melalui ‘pakasaan secara halus’ tanpa dibarengi dengan adanya unsur ‘kekerasaan’.

Misalnya saja, ketika adzan berkumandang beberapa penghuni Al-iffah bergegas ke mushola untuk menunaikan kewajibannya, menginspirasi penghuni lainnya untuk bergegas pula dan menunda terlebih dahulu pekerjaannya. Tak ketinggalan lantunan ayat suci al Qur’an pun seringkali terdengar menggema, saling ‘timpal-menimpali’ mengingatkan penghuni yang lain yang belum tilawah untuk bergegas menunaikannya. Gemercik air keran di sepertigamalam jua kerap ‘mengganggu’ penghuni Al-Iffah lainnya yang tengah terlelap dan membuatnya jealous untuk bergegas pula menghadap Sang Kekasih. Tak ada bahasa yang jujur selain bahasa amal, tak ada tindakan yang indah selain tindak keteladanan. itulah Al-iffah….

Inti pemberdayaan adalah bagaimana individu, kelompok, ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan membentuk masa depan sesuai keinginan mereka (Adi, 2001). Al-iffah memiliki satu visi, memiliki kesamaan tujuan, meimiliki satu keinginan yang sama yakni menjadi ‘WANITA SHOLEHAH’. Meski visi tersebut bukan inisiasi semua warga Al-iffah, tapi visi tersebut telah menjadi kesadaran dan kebutuhan yang harus dicapai melalui usaha bersama (collective action) sehingga visi tersebut tidak hanya sekedar menjadi utopia belaka (Kalau gak salah kata ustadz Tamatu bil Aqli ). Collective action tersebut dilakukan melalui ta’lim dua pekanan, ta’lim harian, kuliah subuh, social gathering, makan-makan, juga tak ketinggalan ‘kelembagaan-kelembagaan’ (rule) yang mengatur kompleksitas kehidupan di Al-iffah dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari agar berjalan dengan harmonis menuju masa depan yang diharapkan. ‘Kelembagaan’ yang ada mulai dari ‘kelembagaan’ galon sampai ‘kelembagaan’ mesin cuci…he,he,he,

Ciri khas lainnya dalam konsep pemberdayaan adalah adanya kemudahan akses. Kemudahan akses terhadap sumber-sumber yang bisa membuat individu menjadi berdaya dan berkembang kapasitasnya. Tak ketinggalan, di Al-iffah pun tersedia kemudahan akses terhadap sumber-sumber peningkatan kapasitas diri dan prestasi. Akses internet dan perpustakaan semakin memudahkan penghuni Al-Iffah dalam mengembangkan kapasitas diri dan meraih prestasi. Ketika siang hari penghuni Al-iffah disibukan dengan urusan kuliah dan agenda dakwah. Malam hari tetap bisa mengakases internet untuk sekedar mencari bahan/referensi tugas kuliah, melihat perkembangan dunia luar, atau berkomunikasi dengan saudara jauh melalui FB atau YM, tanpa harus ‘berkeliaran’ tengah malam. Perpustakaan mini namun sarat isi pun bisa penghuni Al-Iffah nikmati dengan gratis untuk sekedar menambah kafa’ah syar’i. Semua disediakan dalam rangka menuntut ilmu untuk menambah kemulian di sisi-Nya. Itulah ‘keberdayan’ yang sejati.

So, Tak ada alasan untuk penghuni Al-Iffah untuk tidak berkembang. Karena Fasilitas itu telah Allah berikan dan satu penghargaan terhaturkan untuk Al-Ustadz atas ghiroh beliau yang telah menyediakan rumah pemberdayaan, rumah yang bukan sekedar tempat berteduh, tapi lebih dari sekedar itu….Rumah yang akan menjadi kenangan terindah sepanjang masa…